Selasa, 23 Oktober 2012

Wimax Network

WiMAX adalah singkatan dari Worldwide Interoperability for Microwave Access, merupakan teknologi akses nirkabel pita lebar (broadband wireless access atau disingkat BWA) yang memiliki kecepatan akses yang tinggi dengan jangkauan yang luas. WiMAX merupakan evolusi dari teknologi BWA sebelumnya dengan fitur-fitur yang lebih menarik. Disamping kecepatan data yang tinggi mampu diberikan, WiMAX juga merupakan teknologi dengan open standar. Dalam arti komunikasi perangkat WiMAX diantara beberapa vendor yang berbeda tetap dapat dilakukan (tidak proprietary). Dengan kecepatan data yang besar (sampai 70 MBps), WiMAX dapat diaplikasikan untuk koneksi broadband ‘last mile’, ataupun backhaul.

WiMax adalah standar yang dibuat oleh organisasi nirlaba yang merupakan kumpulan beberapa perusahaan pembuat peranti telekomunikasi, berdasar dari standar nirkabel IEEE 802.16, yaitu standar MAN (Metropolitan Area Network) dan HiperMAN dari ETSI (European Telecommunications Standards Institute).

WiMax nantinya akan dipakai sebagai alternatif untuk mendistribusikan akses jaringan Internet di masyarakat luas, seperti yang sudah dilakukan oleh teknologi ADSL atau HotSpot dari standar Wireless LAN 802.11

A. Latar Belakang Pengembangan WiMAX

WiMax dibuat karena adanya kekurangan fasilitas pemakaian standar teknologi nirkabel, di bagian bawah ada standar WiFi Wireless LAN 802.11 yang sudah banyak dipakai, sementara diatasnya adalah Wireless MAN 802.16 yang biasanya dipakai oleh operator untuk menyambung /base station/ mereka.

Dalam prakteknya, banyak praktisi telekomunikasi menggunakan teknologi 802.11 yang dirancang untuk pemakaian di dalam ruangan (/indoor/) menjadi peranti /outdoor/ untuk menyambung gedung ke gedung di dalam satu daerah yang jaraknya di bawah 10 km. Pemanfaatan teknologi ini secara ekonomis memang sangat tepat, karena dengan hanya mengeluarkan biaya dibawah tujuh juta Rupiah, kita sudah dapat menyambung dua titik berjarak maksimum 15 km.

Dalam perjalanannya, teknologi 802.11 yang dipakai secara salah ini menyebabkan kekecewaan banyak pengunanya, karena sering terjadi interferensi yang menyebabkan sambungan buruk, disebabkan oleh banyaknya pemakai dan saling rebut sambungan dengan menggunakan penguat jika mereka tidak mendapatkan sinyal.

Standar 802.11 juga mempunyai beberapa kelemahan lain; keterbatasan kanal yang dapat dipakai oleh hanya 11 /access point/ dalam satu daerah, kemudian juga tidak mampu bekerja dengan sinyal pantulan dan harus bekerja tanpa halangan objek (biasa disebut dengan istilah /Line of Sight/).

Sementara standar 802.16 Wireless MAN sudah sejak lama dipakai oleh operator telepon dan harga perangkatnya mencapai puluhan ribu dolar untuk satu sambungan. Perangkat ini yang biasanya kita lihat seperti bentuk tambur di tower-tower penyelenggara jasa telepon selular.

Kalau 802.11 bekerja di frekwensi 2,4GHz dan punya daya hanya sampai 1 atau 2 watt saja, 802.16 bekerja di frekwensi antara 6 sampai 23GHz, dengan daya yang cukup besar untuk menyambung dua titik yang jaraknya sampai 30 km.

B. Perkembangan Teknologi Wireless

Wi Max Standar BWA yang saat ini umum diterima dan secara luas digunakan adalah standar yang dikeluarkan oleh Institute of Electrical and Electronics Engineering (IEEE), seperti standar 802.15 untuk Personal Area Network (PAN), 802.11 untuk jaringan Wireless Fidelity (WiFi), dan 802.16 untuk jaringan Worldwide Interoperability for Microwave Access (WiMAX).

Pada jaringan selular juga telah dikembangkan teknologi yang dapat mengalirkan data yang overlay dengan jaringan suara seperti GPRS, EDGE, WCDMA, dan HSDPA. Masing-masing evolusi pada umumnya mengarah pada kemampuan menyediakan berbagai layanan baru atau mengarah pada layanan yang mampu menyalurkan voice, video dan data secara bersamaan (triple play). Sehingga strategi pengembangan layanan broadband wireless dibedakan menjadi Mobile Network Operator (MNO) dan Broadband Provider (BP).

C. Standar WiMAX

WiMax adalah konsorsium yang berupaya untuk menyatukan dua standar teknologi nirkabel dunia yang dari dulu memang merupakan musuh bebuyutan, yaitu standar IEEE yang dibuat di Amerika dan standar ETSI yang dibuat oleh kumpulan perusahaan di Eropa. Perhatikan gambar yang memperlihatkan persaingan dua standar yang selalu terjadi antara Amerika dan Eropa, baik di telekomunikasi, elektronika maupun mekanikal.

WiMax mengikuti standar MAN IEEE 802.16a dan HiperMAN/HiperAccess, bekerja di frekwensi antara 2 sampai 11GHz, dan dikhususkan sebagai peranti yang menyambung gedung ke gedung secara nirkabel. Jadi, dimasa depan, WiMax kemungkinan bukan lagi peranti nirkabel yang dapat dipakai tanpa meminta ijin penggunaan frekwensi, karena tidak bekerja di frekwensi ISM 2,4GHz atau UNII 5GHz.

Bentangan frekwensi 2 sampai 11GHz adalah sangat besar, sehingga sampai saat ini belum ada kesepakatan dari produsen peranti yang bergabung dalam WiMax untuk membuat satu standar yang baku untuk penggunaan frekwensi ini. Yang pasti mereka sudah membuat nota kesepakatan tentang penggunaan frekwensi di 3,5GHz dan 5,8GHz, tapi ada kemungkinan juga menggunakan frekwensi 2,5GHz.

Sementara itu ada tiga standar nirkabel WiMax yang dipakai saat ini, yaitu /Fixed Wireless/ dengan memanfaatkan standar WiMax 802.16a sebagai /backbone/ atau sambungan utama akses Internet secara nirkabel, lalu pengguna notebook masuk dalam katagori /Portable Wireless/ dengan standar WiMax 802.16e Nomadic atau dapat juga ikut ke standar WiFi HotSpot 802.11 jika bekerja di dalam ruangan.

Standar ketiga yang belum disepakati adalah IEEE 802.20, yaitu /Mobile Broadband Wireless Access/ yang setara dengan teknologi 3G atau Edge dan belum banyak dipakai karena harga perantinya yang sangat mahal dibanding teknologi CDMA.

WiMax dapat bekerja sampai jarak sampai 50 km dengan berbagai halangan, sering disebut sebagai teknologi OFDM (/orthogonal frequency division multiplexing/). OFDM yaitu satu cara dimana peranti yang bekerja dengan teknologi nirkabel dapat menerima berbagai sinyal pantulan tanpa merusak sambungan utamanya, karena seperti kita ketahui, teknologi nirkabel sangat rentan terhadap pantulan sinyal yang dapat mematikan sinyal utamanya.

Besar bandwith yang dapat dibawa oleh WiMax sampai 280Mbps per satu /base station/, sehingga sangat cocok untuk dipakai sebagai peranti distribusi /broadband/, mendampingi teknologi ADSL atau /leased line/.

Tugas Network Performance

  1. Pemilihan Real Network
  2. Masalah yang diangkat
  3. Pemodelan
  4. Programming
  5. Pengukuran
  6. Pelaporan